The Spiritual Brain

Rp25.000

Pembuktian Neurosains Mengenai Eksistensi Allah

Apakah Tuhan yang Menciptakan Otak?
Ataukah Otak yang Menciptakan Tuhan?

Kematangan iman Anda akan semakin purna. Apakah pengalaman religius berasal dari Tuhan, ataukah pengalaman itu sekadar merupakan tembakan neuron yang acak di dalam otak? Melalui pencitraan otak terhadap sekelompok biarawati Karmelit, Beauregard menunjukkan bahwa peristiwa spiritual bisa didokumentasi secara ilmiah. Ia menawarkan bukti kuat bahwa pengalaman religius memiliki sumber yang non-materialis, dengan jawaban bahwa Tuhan-lah yang menciptakan pengalaman spiritual kita, dan bukan otak. Beauregard dan O’Leary menjajaki berbagai upaya mutakhir untuk mengetahui lokasi “gen Tuhan” di dalam diri kita, dan menyatakan bahwa otak kita sudah “dirancang” bagi agama—bahkan ada kasus aneh di mana seorang ahli saraf menciptakan “helm Tuhan” elektromagnetik untuk memicu pengalaman mistikal pada si pemakainya.

Kedua penulis berpendapat upaya-upaya tersebut salah arah dan picik karena mereduksi pengalaman spiritual menjadi sekadar fenomena materi. Banyak saintis mengabaikan bukti keras yang menantang pendirian tradisional mereka, dengan berpegang teguh bahwa pengalaman kita hanya dapat dijelaskan oleh kausa materialis, bahwa dunia fisik adalah satu-satunya realitas. Namun, materialisme ilmiah tidak mampu menjelaskan tentang “pikiran yang mengendalikan materi”; intuisi, kehendak bebas, dan lompatan iman; efek plasebo dalam pengobatan; pengalaman dekat-ajal di meja operasi; dan firasat bahwa orang terkasih sedang mengalami krisis; dan terutama rasa penyatuan dengan alam semesta yang kadang terjadi serta pengalaman mistikal selama meditasi dan doa. Sains tradisional memandang semua ini sebagai delusi, tetapi melalui penelitian neurologis paling mutakhir tentang fenomena-fenomena seperti itu, The Spiritual Brain tiba pada Sang Realitas yang sejati.

TESTIMONI:
”Sebuah kritik komprehensif atas salah satu tren di dalam ’media sains pop’ yang mereduksi pengalaman religius menjadi sekadar hasil rekaan otak, fenomena abnormal, atau kelainan evolusioner …. Tanpa sedikit pun mengelak dari kontroversi, buku ini merupakan pengantar ke dalam ranah di mana neurosains, filsafat, dan pertarungan kultural spiritual/sekuler saling kait-mengait.” (Publishers Weekly)

”The Spiritual Brain adalah sebuah buku penting dan luar biasa yang menyajikan wawasan-wawasan baru seputar pengalaman kita akan agama dan Tuhan. Buku ini wajib dibaca baik oleh ilmuwan maupun kaum beriman.” (Andrew Newberg, M.D., direktur Center for Spirituality and the Mind, University of Pennsylvania, dan penulis pendamping Why We Believe What We Believe)

”Apakah pengalaman spiritual merupakan ilusi ciptaan otak, sebagaimana dipercaya banyak saintis, atau lebih dari itu? Neurosaintis Beauregard dan jurnalis O’Leary berpendapat bahwa pengalaman spiritual itu lebih dari sekadar ilusi ciptaan otak. Berarti, neurosains arus utama telah gagal melihat nilai penting dari apa dan siapa diri kita. The Spiritual Brain adalah antidot menyegarkan bagi pandangan-pandangan ganjil yang dilontarkan oleh para saintis yang bersikeras bahwa pikiran mereka, dan pikiran Anda, hanyalah ilusi yang tak berarti.” (Dean Radin, Ph.D., saintis senior, Institute of Noetic Sciences, dan penulis Entangled Minds)

”Dengan bekal pengetahuan di bidang neuroscience, kedua penulis buku ini mengungkapkan bahwa pengalaman kontemplatif merupakan pengalaman manusia yang riil. Dalam pengalaman tersebut, seorang benar-benar mencapai realitas spiritual. Kehidupan rohani, dengan demikian, bukanlah sebuah ilusi, melainkan sebuah cara kita mengenal realitas, atau sebuah cara kita mencapai yang tak kelihatan namun penuh makna. Buku ini dapat dilihat sebagai pemberontakan bagi materialisme ilmiah yang banyak dibangun oleh para ilmuwan dewasa ini.” (Dr. Mikhael Dua, Dosen filsafat ilmu di Fakultas Teknik Unika Atma Jaya, Kepala Pusat Pengembangan Etika Atma Jaya)

Penulis : Mario Beauregard, Ph.D. & Denyse O’Leary  |  ISBN : 978-979-565-512-1

Resensi klik di sini

The Spiritual Brain