Diriku, Dirimu, Dirinya

“Tidak selamanya menghibur itu dengan kata-kata manis …. Penguatan dengan doa dan meresapi masalah, itulah yang akan membuatnya mengerti bahwa kita peduli dengannya. Saat memanggul salib ke puncak Kalvari, Yesus pun merasa terhibur hanya dengan kehadiran ibu-Nya, Maria. Seuntai kata-kata indah mungkin menyiratkan sejuta makna yang menyejukkan jiwa. Namun, tindakan nyata kitalah yang menentukan akhir dari kisah itu ….”

Membaca buku ini kita diajak untuk senantiasa merefleksikan hidup kita dalam hubungan dengan sesama dan Tuhan, dengan kesadaran mendalam bahwa diriku, dirimu, dan Diri-Nya adalah satu dalam KASIH.

Penulis : Artha | ISBN : 978-979-565-444-5