Jakarta – Penerbit dan Toko Rohani OBOR meluncurkan buku renungan harian ZIARAH BATIN 2023 di Lantai 1 Griya OBOR, Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu, 14 September 2022.
Romo Albertus Purnomo OFM yang dikenal sebagai seorang pakar Kitab Suci dan kini menjabat sebagai Ketua Lembaga Biblika Indonesia (LBI) mengungkap sejumlah keistimewaan buku renungan harian tertua di Indonesia itu.

“Dalam buku ZIARAH BATIN ini, kita menemukan permenungan yang cukup padat, bermanfaat, praktis, dan mudah diterapkan dari para rohaniwan yang sangat berkompeten dalam menulis renungan Kitab Suci,” kata Pastor Purnomo OFM melalui video yang ditayangkan dalam kesempatan peluncuran ini.
Biarawan Fransiskan yang juga ikut menulis ZIARAH BATIN 2023 ini menjelaskan, ZIARAH BATIN yang mencantum kutipan Injil saja selaras dengan anjuran Konsili Vatikan II dalam dokumen Dei Verbum 18 yang menegaskan bahwa “di antara semua Kitab termasuk Perjanjian Baru, Injillah yang seharusnya menduduki tempat istimewa, sebab Injil merupakan kesaksian utama dari Sabda yang menjadi daging, Penyelamat kita.”
Dosen Kitab Suci STF Driyarkara itu menambahkan, tidak dicantumkan Bacaan Pertama dan Mazmur dalam Ziarah Batin menegaskan bahwa ZIARAH BATIN menjadi semacam panduan saja untuk permenungan Kitab Suci, bukan untuk menggantikan Kitab Suci. Pembaca tetap harus membaca Kitab Suci.
Keistimewaan lain yang ia sebut adalah keragaman para penulis ZIARAH BATIN yang berasal dari berbagai kalangan, ada yang berlatar belakang dosen, ada yang terlibat langsung dalam kehidupan masyarakat; ada imam diosesan dan ada imam tarekat. Dengan demikian, banyak aspek kehidupan yang bisa perkaya melalui ZIARAH BATIN ini.
“Jadi selain bergumul dengan Injil yang tentu saja berbicara tentang Yesus, kita juga diajar oleh para penulis yang dari berbagai latar belakang untuk semakin menjadikan kita serupa dengan Kristus yang kita imani,” ungkapnya.
Penulis buku “Bertarung dengan Allah” itu menyebut ZIARAH BATIN sangat ekologis. Karena dengan hanya diterbitkan satu buku untuk permenungan sepanjang tahun, penggunaan kertas pun semakin berkurang.
“Yang penting bukan banyaknya buku yang ada, tetapi seberapa jauh mana buku ZIARAH BATIN ini bisa membentuk kita, mengubah kita menjadi manusia Kristiani yang utuh dan semakin serupa dengan Kristus,” tandasnya.
Adapun dalam acara peluncuran ini hadir secara luring antara lain Direktur Penerbit OBOR, RD FX Sutanto, Ketua Komisi Komsos KWI yang juga penulis ZIARAH BATIN 2023 RD Steven Lalu, Dosen STF Driyarkara juga penulis Ziarah Batin 2023, RP Heribertus Dwi Kristanto SJ, Suster Marianne OSF, Kepala SMA Fons Vita-Matraman, dan sejumlah karyawan OBOR.

Sementara itu, sejumlah rohaniwan dan pelanggan buku renungan best seller ini hadir secara daring melalui akun Youtube: obormedia.com. Pantauan media ini, acara yang digelar bertepatan Pesta Salib Suci ini diikuti secara livestreaming oleh 277 viewers.
Romo FX Sutanto mengatakan, lembaga yang dinahkodainya setia menerbitkan buku ini sebagai sarana bagi umat di seluruh Nusantara untuk membantu merenungkan Kitab Suci yang disusun sesuai kalender liturgi Gereja yang dikeluarkan oleh Komisi Liturgi KWI.
“Buku ini tidak untuk menggantikan Kitab Suci, tetapi buku ini hadir membantu kita ketika merenungkan isi Kitab Suci,” katanya.

Karena itu, sambung Pastor Keuskupan Bogor itu, “Renungan dalam ZIARAH BATIN ini ditulis sangat membumi, bahasanya ringan, tidak membuat kita mengerutkan dahi untuk memahaminya, sangat menjangkau semua kalangan dari anak sampai orang yang sudah lanjut usia.”
Romo Tanto, sapaannya, menambahkan, buku ZIARAH BATIN ini bisa digunakan untuk kalangan sendiri maupun secara bersama-sama, seperti di lingkungan basis, sekolah, kantor, dan lain-lain.
Romo Steven Lalu dalam kesempatan yang sama mengatakan, renungan dalam ZIARAH BATIN ini sungguh memberi inspirasi, “bukan hanya terutama yang membaca, tetapi juga kami yang menulis.”
“Semua yang menulis, yakinlah mereka menulis dengan baik-baik. Kita betul-betul membuat ini dengan sungguh-sungguh, sehingga renungan ini membuat orang tergerak dan terinspirasi,” pungkasnya.

Sementara itu, Romo Heribertus Dwi Kristanto SJ mengungkapkan pentingnya membaca ZIARAH BATIN bagi seluruh umat Katolik di Nusantara atau siapa saja yang meminati buku ini.
“Kalau kita hendak berkembang, juga wawasan spritual kita, kita perlu mendengarkan orang lain, mendengarkan hasil permenungan atau refleksi orang lain. Saya pun kalau mau menulis renungan selalu membaca renungan-renungan orang lain,” ungkapnya.

“Jadi, saya membaca renungan dan refleksi orang lain. Karena itu juga memperluas cakrawala saya dalam memahami teks Kitab Suci dalam menyiapkan renungan untuk ZIARAH BATIN ini; saya juga membaca apa yang dikatakan orang lain mengenai teks yang sama. Karena teks yang sama bisa dimaknai secara berbeda-beda. Karena kita yang membaca membawa serta diri dan pngalaman kehidupan kita,” tandas Dosen STF Driyarkara itu.
Sementara itu, Pak Jefri, seorang awam asal Paroki Arnoldus Bekasi, Jawa Barat, menuturkan pengalamannya “dibantu” ZIARAH BATIN. Ia bersama rekan-rekannya menjual ZIARAH BATIN, yang hasilnya untuk membangun Gereja Santo Yohanes Paulus II di Stasi Rawa Lumbu, Bekasi.
“Tahun lalu, kami menjual 1600 eksemplar, artinya ada sejumlah itu yang ambil bagian dalam pembangunan Gereja Santo Yohanes Paulus II Rawa Lumbu. Tahun ini, kami pesan 1500 eks. Harapannya, ada 1500 lagi yang ambil bagian dalam pembangunan gereja tersebut,” ungkap Jefri, sapaannya.
Suatu saat, tuturnya lagi, ia diminta untuk membawakan ibadah. Dalam kesempatan itu, ia terbantu dengan ZIARAH BATIN yang ada di tangannya dalam membawakan renungan.

ZIARAH BATIN 2023 merupakan edisi ke-28. Diterbitkan pertama kali pada tahun 1996 atas inisiatif beberapa awam di bagian redaksi. Tahun pertama ditulis oleh staf redaksi sendiri, namun kemudian, sejak tahun 1997, ditulis oleh para imam untuk menjamin mutu renungan buku tersebut.
Sejak tahun 2011, Penerbit OBOR bekerja sama dengan Renata dan Stella Kwarta Tour dan Travel untuk memberangkatkan para pemenang tanda kasih Ziarah Batin, 2 orang ke Eropa dan dan 2 orang ke Tanah Suci. Selain itu, ada enam pemenang paket ziarah lokal dan 20 paket buku OBOR senilai 1 juta rupiah. Namun, sejak pandemi Covid-19, paket ziarah ke Eropa dan Tanah Suci ditiadakan dan sebagai gantinya voucher belanja di OBOR senilai 10 juta rupiah kepada tiga pemenang.
Rian Safio (Redaksi Penerbit OBOR)